Sebuah studi inovatif yang dipimpin oleh Mass Eye and Ear telah menghubungkan obat penurun berat badan yang populer, Ozempic dan Wegovy, dengan peningkatan risiko kondisi mata yang jarang namun parah. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya diskusi pasien-dokter mengenai potensi risiko.
Obat penurun berat badan yang populer Ozempic dan Wegovy, keduanya merupakan merek semaglutide, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi mata yang berpotensi membutakan, menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti di Mass Eye and Ear. Temuannya, diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology edisi 3 Juli, menunjukkan peningkatan risiko yang signifikan untuk mengembangkan neuropati optik iskemik anterior nonarteritik (NAION) di antara pasien yang diberi obat ini.
Semaglutide telah digunakan secara luas untuk mengelola diabetes tipe 2 dan memfasilitasi penurunan berat badan, terutama setelah disetujui sebagai Ozempic pada tahun 2017 dan sebagai Wegovy pada tahun 2021. Namun, studi baru menunjukkan bahwa pasien yang memakai obat ini menghadapi risiko besar NAION, suatu kondisi yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara tiba-tiba dan permanen pada satu mata.
“Penggunaan obat-obatan ini telah meledak di negara-negara industri dan memberikan manfaat yang sangat signifikan dalam banyak hal, namun diskusi di masa depan antara pasien dan dokter mereka harus memasukkan NAION sebagai potensi risikonya,” Joseph Rizzo, penulis utama studi dan direktur dari Layanan Neuro-Ophthalmology di Mass Eye and Ear dan juga seorang profesor di Harvard Medical School, mengatakan dalam a rilis berita.
Dalam studi ini, para peneliti mengamati catatan kesehatan lebih dari 17,000 pasien di Mass Eye and Ear selama enam tahun terakhir. Para pasien dikategorikan berdasarkan diagnosis diabetes atau obesitas mereka dan dipisahkan ke dalam kelompok berdasarkan apakah mereka telah diberi resep semaglutide atau obat penurun berat badan atau diabetes lainnya. Perbandingan tersebut mengungkapkan bahwa pasien diabetes yang mengonsumsi semaglutide empat kali lebih mungkin didiagnosis menderita NAION, sementara mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas menghadapi peningkatan tujuh kali lipat.
NAION, meskipun relatif jarang, dapat terjadi pada 10 dari setiap 100,000 orang. Hal ini ditandai dengan berkurangnya aliran darah ke kepala saraf optik, yang sering kali menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Sayangnya, saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk NAION, sehingga temuan ini menjadi semakin penting bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan.
“Temuan kami harus dipandang sebagai hal yang signifikan namun bersifat tentatif, karena penelitian di masa depan diperlukan untuk menguji pertanyaan-pertanyaan ini pada populasi yang jauh lebih besar dan beragam,” tambah Rizzo. “Ini adalah informasi yang belum kami dapatkan sebelumnya dan harus disertakan dalam diskusi antara pasien dan dokter, terutama jika pasien diketahui memiliki masalah saraf optik lain seperti glaukoma atau jika sudah ada kehilangan penglihatan yang signifikan akibat sebab lain.”
Hipotesis penelitian ini muncul pada akhir musim panas 2023 ketika tiga pasien di Mass Eye and Ear, semuanya menggunakan semaglutide, didiagnosis menderita NAION pada minggu yang sama. Hal ini mendorong penyelidikan lebih dalam dan studi observasional selanjutnya untuk mengeksplorasi potensi hubungan antara semaglutide dan NAION.
Penelitian ini menghadapi keterbatasan tertentu, termasuk populasi penelitian yang didominasi kulit putih dan jumlah kasus NAION yang relatif kecil selama periode enam tahun. Selain itu, para peneliti tidak dapat memverifikasi apakah pasien secara konsisten meminum obatnya atau apakah pola penggunaannya berdampak pada risikonya.
Terlepas dari keterbatasan ini, penelitian ini menyoroti perlunya penelitian yang lebih luas untuk mengkonfirmasi temuan ini dan mengeksplorasi lebih lanjut potensi risiko yang terkait dengan semaglutide. Karena popularitas obat penurun berat badan ini terus meningkat, memahami keseluruhan efeknya menjadi semakin penting bagi para profesional medis dan pasien.