Peneliti Universitas Yale telah mengungkap rahasia bagaimana kerang raksasa secara efisien memanfaatkan sinar matahari sebagai energi. Terobosan ini dapat meningkatkan teknologi energi surya secara signifikan, sehingga menjanjikan masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien.
Ilmuwan Universitas Yale telah membuat penemuan luar biasa yang dapat merevolusi industri energi surya. Dengan mempelajari efisiensi penggunaan cahaya dari kerang raksasa, para peneliti telah menemukan mekanisme yang dapat menghasilkan kemajuan signifikan dalam teknologi energi surya.
Dalam terakhir belajar Diterbitkan di jurnal PRX Energy, tim di Yale mengungkapkan bahwa kerang raksasa memiliki kemampuan luar biasa dalam mengoptimalkan cahaya untuk fotosintesis.
“Ini berlawanan dengan intuisi banyak orang, karena kerang beroperasi di bawah sinar matahari yang terik, namun sebenarnya bagian dalamnya sangat gelap,” Alison Sweeney, profesor fisika dan ekologi serta biologi evolusi di Fakultas Seni dan Sains Yale , dikatakan dalam a rilis berita. “Sebenarnya kerang lebih efisien dalam konversi energi matahari dibandingkan teknologi panel surya yang ada.”
Kerang raksasa, yang terkenal karena warnanya yang cemerlang dan berwarna-warni, telah mengembangkan struktur unik di jaringannya yang memungkinkan mereka memaksimalkan penggunaan sinar matahari. Adaptasi ini memungkinkan mereka untuk berkembang di lingkungan dengan kondisi cahaya kurang optimal, sehingga memberikan mereka keunggulan biologis yang kompetitif.
Para peneliti percaya bahwa meniru strategi biologis ini dapat mengarah pada pengembangan panel surya yang tidak hanya lebih efisien namun juga mampu berfungsi secara efektif dalam berbagai kondisi.
Studi ini memberikan wawasan penting mengenai ko-evolusi kerang dan mikroalga yang hidup di dalam jaringan mereka, mengungkap cara yang rumit dan efisien dalam sistem alami dalam mengelola energi. Penemuan ini mungkin membuka jalan bagi teknologi surya generasi berikutnya, menjembatani kesenjangan antara sistem biologis dan rekayasa manusia.
“Orang bisa membayangkan panel surya generasi baru yang menumbuhkan alga, atau panel surya plastik murah yang terbuat dari bahan elastis,” tambah Sweeney.