Para peneliti di University of California, San Diego, telah mengembangkan BIGE, sebuah model AI generatif yang bertujuan untuk mencegah cedera pada atlet. Dengan mengintegrasikan batasan biomekanik, BIGE menyediakan pola gerak yang realistis untuk latihan dan rehabilitasi.
Para peneliti di Universitas California San Diego telah mengembangkan model AI generatif inovatif bernama BIGE (Biomechanics-informed GenAI for Exercise Science) yang ditujukan untuk mencegah cedera di kalangan atlet dan membantu rehabilitasi mereka.
Memanfaatkan gerakan atlet dan kendala biomekanik — seperti batas kekuatan otot — BIGE menghasilkan video gerakan latihan yang realistis dan aman yang dapat diikuti atlet untuk meminimalkan risiko cedera.
Model ini juga dapat menyarankan gerakan yang memungkinkan atlet yang cedera untuk terus berlatih tanpa memperparah cederanya, sehingga berpotensi merevolusi pelatihan olahraga dan praktik rehabilitasi.
"Pendekatan ini akan menjadi masa depan," ujar penulis senior Andrew McCulloch, seorang profesor terkemuka di Departemen Bioteknologi Shu Chien-Gene Lay di UC San Diego, dalam siaran pers.
BIGE menonjol sebagai satu-satunya model yang menggabungkan AI generatif dengan biomekanika realistis, berbeda dengan banyak model AI yang ada yang seringkali menghasilkan hasil yang tidak konsisten secara anatomis. Di sisi lain, metodologi non-AI seringkali membutuhkan daya komputasi yang tidak memadai.
Tim peneliti melatih BIGE menggunakan video perekaman gerak individu yang melakukan squat, menerjemahkan gerakan-gerakan ini ke dalam model kerangka 3D untuk menghitung gaya fisik. Hal ini memungkinkan AI untuk menghasilkan gerakan latihan yang lebih realistis, menawarkan protokol latihan yang lebih aman bagi atlet dan hasil performa yang lebih baik.
Menyadari bahwa teknologi ini masih dalam tahap awal, tim melihat potensi signifikan untuk pengembangan lebih lanjut di luar squat. Langkah selanjutnya meliputi adaptasi model untuk berbagai latihan dan personalisasi untuk masing-masing pengguna.
“Metodologi ini dapat digunakan oleh siapa saja,” tambah penulis senior Rose Yu, seorang profesor di Departemen Ilmu Komputer dan Teknik UC San Diego.
Tim peneliti juga membayangkan penerapannya di luar dunia olahraga. Misalnya, BIGE dapat menilai risiko jatuh pada lansia, yang berpotensi memberikan manfaat bagi kelompok demografi yang lebih luas dan menandai kemajuan signifikan dalam kesehatan dan keselamatan publik.
Tim baru-baru ini mempresentasikan penelitian di Konferensi Pembelajaran untuk Dinamika & Kontrol di Universitas Michigan di Ann Arbor.

