Sebuah studi baru menyoroti bagaimana liputan berita yang homogen oleh outlet media milik media memengaruhi pasar keuangan, mendesak investor untuk mencari sumber informasi yang bervariasi untuk interpretasi pasar yang lebih baik.
Penelitian baru menunjukkan bahwa liputan berita yang homogen oleh konglomerat media dapat menimbulkan konsekuensi yang meresahkan bagi pasar keuangan.
Studi yang ditulis bersama oleh Flora Sun, asisten profesor akuntansi di Sekolah Manajemen Universitas Binghamton, menyelidiki bagaimana outlet berita bisnis yang dimiliki oleh perusahaan media yang sama cenderung menghasilkan berita yang hampir identik. Kurangnya konten berita yang unik ini menghambat kemampuan investor untuk menafsirkan informasi penting dari laporan laba rugi secara efektif.
“Kita bisa melihat bagaimana pasar bisa terpengaruh oleh liputan serupa karena kecepatan harga saham menyerap informasi baru semakin lambat,” kata Sun dalam sebuah pernyataan. rilis berita“Hal ini terjadi karena kami tidak memiliki cukup banyak pendapat yang beragam untuk saling mengimbangi dan mencoba mencapai harga yang sangat efisien pada akhirnya.”
Para peneliti menganalisis kumpulan data yang sangat besar untuk penelitian ini, dengan meninjau artikel berita tentang pengumuman laba di 34 media besar yang melibatkan 4,462 perusahaan publik antara tahun 2007 dan 2019. Secara total, mereka meneliti 288,385 artikel yang membahas 95,820 pengumuman laba.
Dengan menggunakan perangkat statistik yang canggih, Sun dan timnya menemukan bahwa media yang dimiliki oleh pemilik yang sama sering kali menunjukkan nada dan bahasa yang sama ketika meliput peristiwa yang sama. Homogenitas ini dapat menipu pelaku pasar yang percaya bahwa mereka memperoleh sudut pandang yang beragam.
"Banyak pelaku pasar mungkin tidak menyadari hal ini, karena media-media ini sering kali tampak tidak berhubungan," demikian catatan penelitian tersebut. Konsolidasi dalam industri media, menurut penelitian tersebut, dapat melemahkan peran media sebagai perantara informasi.
Tekanan ekonomi mendorong media untuk berbagi konten lintas jaringan, menghasilkan artikel serupa dengan mengorbankan jurnalisme yang unik dan berkualitas tinggi. Konten bersama lebih umum di antara media dengan jangkauan audiens yang tinggi, sehingga memperbesar masalah.
"Penting untuk diingat bahwa penelitian ini tidak mengatakan bahwa media selalu bias," Sun menambahkan. "Kami hanya menunjukkan bagaimana investor harus menyadari skenario yang ada di lanskap media saat ini."
Temuan, diterbitkan dalam The Accounting Review, menggarisbawahi pentingnya bagi investor untuk mendiversifikasi sumber informasi mereka untuk memastikan interpretasi pergerakan pasar yang lebih akurat.