Sebuah studi terkini yang diterbitkan dalam JAMA Network Open menunjukkan terapi berbasis teks sama efektifnya dengan panggilan video untuk mengobati depresi, yang berpotensi mengubah aksesibilitas perawatan kesehatan mental.
Penelitian baru diterbitkan JAMA Network Open mengungkapkan bahwa psikoterapi berbasis teks dapat secara efektif mengobati depresi, menyaingi sesi video langsung tradisional. Studi ini menawarkan kabar baik bagi jutaan individu yang berjuang melawan depresi setiap tahun, menyoroti aksesibilitas dan fleksibilitas yang lebih besar dalam perawatan kesehatan mental.
Studi ini menganalisis hasil dari 850 orang dewasa yang menerima psikoterapi berbasis pesan atau psikoterapi berbasis video mingguan melalui platform kesehatan mental daring, Talkspace.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa kedua metode menghasilkan perbaikan yang sebanding dalam gejala depresi dan fungsi sosial selama periode 12 minggu.
"Kami menemukan bahwa pasien menunjukkan perbaikan pada tingkat yang serupa, terlepas dari apakah mereka berkomunikasi dengan terapis melalui pesan teks atau panggilan video langsung," ujar penulis senior Patricia A. Areán, pensiunan profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, dalam siaran pers. "Hal ini mendukung penggunaan terapi berbasis teks sebagai cara yang layak dan berbasis bukti untuk menangani jutaan orang Amerika yang mengalami depresi setiap tahun."
Para peserta awalnya diacak ke dalam salah satu dari dua format terapi. Mereka yang tidak menunjukkan perbaikan setelah enam minggu diacak ulang untuk memasukkan kombinasi kedua modalitas.
Hebatnya, kedua kelompok peserta menunjukkan peningkatan yang sebanding pada akhir uji coba.
Penulis utama Michael Pullmann, mantan profesor riset psikiatri di Fakultas Kedokteran UW, menekankan pentingnya temuan ini, terutama bagi pasien dengan akses terbatas ke format terapi tradisional.
"Depresi merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia," ujar Pullmann, yang kini menjabat sebagai pejabat program senior di bidang ilmu implementasi di Patient-Centered Outcomes Research Institute di Washington, DC, dalam siaran pers tersebut. "Psikoterapi berbasis pesan dapat membantu praktisi menjangkau pasien yang mungkin tidak dapat mengakses layanan kesehatan."
Para peneliti menyoroti bahwa fleksibilitas terapi berbasis teks dapat mendorong keterlibatan yang lebih besar dan berkelanjutan, sementara pasien yang menerima terapi video langsung sedikit lebih mungkin untuk melepaskan diri lebih awal.
Penelitian ini menunjukkan manfaat potensial dari perluasan cakupan asuransi untuk mencakup terapi berbasis teks, sehingga perawatan depresi lebih mudah diakses oleh populasi yang lebih luas.

