Pemanas dan peralatan listrik dapat mengurangi penggunaan dan biaya energi bagi pemilik rumah di Amerika, menurut sebuah studi baru yang dipimpin oleh Penn State. Penggunaan sistem ini dapat menurunkan konsumsi energi dan emisi rumah tangga secara signifikan.
Sebuah studi revolusioner oleh para peneliti di Penn State menunjukkan bahwa pemilik rumah Amerika yang beralih ke sistem dan peralatan pemanas ruangan listrik dapat mengurangi konsumsi energi mereka secara signifikan, dan bahkan mungkin mengurangi tagihan listrik mereka.
Temuan tim, diterbitkan dalam jurnal Kebijakan Energi, menyoroti potensi dampak nasional dari transisi ke listrik untuk kebutuhan energi rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kompleksitas konsumsi energi rumah tangga, yang mencakup sekitar 21% dari penggunaan energi primer nasional.
Studi tersebut menemukan bahwa sistem pemanas listrik, seperti pompa panas, mengungguli sistem berbasis gas alam dan minyak tradisional dalam mengurangi penggunaan energi di tempat, baik di tingkat nasional maupun negara bagian.
"Temuan yang paling mengejutkan adalah rumah-rumah yang mengandalkan gas alam untuk pemanas ruangan menggunakan lebih banyak energi di lokasi dibandingkan dengan rumah listrik," ujar rekan penulis Rahman Azari, seorang profesor madya arsitektur di Penn State, dalam sebuah rilis berita. "Namun, ini masuk akal karena ini menyangkut efisiensi sistem pemanas serta efisiensi peralatan, dan peralatan listrik cenderung lebih efisien daripada peralatan gas alam."
Diselesaikan melalui pemeriksaan menyeluruh menggunakan Survei Konsumsi Energi Perumahan 2020, studi ini menganalisis tanggapan dari hampir 18,500 rumah tangga, yang mencerminkan profil energi sekitar 123.5 juta rumah.
Dengan menggunakan model pembelajaran mesin, para peneliti mengidentifikasi 41 faktor utama yang memengaruhi konsumsi energi rumah tangga.
“Pompa panas modern sering kali menghasilkan panas dua hingga tiga kali lebih banyak per unit energi dibandingkan tungku gas biasa,” tambah penulis utama Sepideh Korsavi, asisten profesor arsitektur di Mississippi State University yang melakukan penelitian ini sebagai peneliti pascadoktoral di Penn State.
Hal ini menunjukkan bahwa, ketika menggabungkan metrik pengiriman dan efisiensi, sistem elektrifikasi dapat secara efektif menurunkan penggunaan energi rumah tangga dan emisi di banyak wilayah, menurut Korsavi.
Manfaat beralih ke listrik tidak berhenti pada sistem pemanas.
Pemanas air listrik, bersama dengan peralatan listrik hemat energi lainnya, juga ditemukan berkontribusi secara signifikan terhadap penurunan konsumsi energi.
Rekan penulis Lisa Iulo, seorang profesor arsitektur dan direktur Hamer Center for Community Design di Penn State, menekankan potensi perubahan yang tampaknya kecil.
"Orang-orang sering terburu-buru memilih solusi mahal seperti mengganti jendela atau menambahkan tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan energi rumah," ujarnya. "Itu bukan langkah awal yang tepat. Banyak intervensi, seperti penyegelan udara, mengganti bola lampu pijar dengan LED, atau mengganti pemanas air usang dengan pemanas air listrik — terutama yang hibrida dengan pompa panas pendorong, merupakan solusi yang lebih mudah. Perbedaan-perbedaan kecil ini dapat menghasilkan penghematan energi yang besar secara keseluruhan dan tagihan listrik yang lebih rendah. Keterjangkauan jangka panjang penting bagi pemilik rumah dan dalam pekerjaan yang kami lakukan."
Penelitian ini memiliki implikasi luas terhadap kebijakan dan pengambilan keputusan pribadi.
Sumber: Pennsylvania State University

