Mengapa Keanekaragaman Burung Meningkat di Cekungan Sungai Yangtze

Sebuah studi baru oleh Institut Ilmu Lingkungan Nanjing dan Universitas Princeton mengungkap peningkatan signifikan dalam keanekaragaman burung di Cekungan Sungai Yangtze di Tiongkok, yang didorong oleh upaya pemulihan ekologi berskala besar. Studi ini menyerukan strategi pemulihan lahan basah yang lebih efektif untuk memastikan perlindungan jangka panjang terhadap keanekaragaman hayati burung.

Sebuah studi baru telah mengungkap peningkatan yang luar biasa dalam keanekaragaman burung di Cekungan Sungai Yangtze (YRB) Tiongkok selama dekade terakhir, berkat upaya pemulihan ekologi yang ekstensif. Namun, studi tersebut juga menyoroti tantangan yang sedang berlangsung di wilayah hilir tempat degradasi lahan basah terus memengaruhi populasi burung. 

Para peneliti dari Institut Ilmu Lingkungan Nanjing, yang berafiliasi dengan Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok, bekerja sama dengan Universitas Princeton, melakukan analisis komprehensif tentang keanekaragaman burung di 536 lokasi di YRB dari tahun 2011 hingga 2020. Dengan memanfaatkan Indeks Planet Hidup (LPIO) yang baru dioptimalkan, penelitian ini melacak perubahan populasi burung dari waktu ke waktu. 

Temuan mereka, diterbitkan dalam jurnal Eco-Environment & Health, mengungkap peningkatan 6.12% dalam keanekaragaman burung di seluruh YRB dari tahun 2010 hingga 2020, yang melawan tren global hilangnya keanekaragaman hayati.

Spesies burung darat menunjukkan peningkatan paling signifikan dalam kompleksitas fungsional di seluruh DAS. Namun, keanekaragaman spesies burung lahan basah di wilayah hilir menurun sebesar 2.83%.

“Studi kami memberikan bukti kuat bahwa upaya konservasi yang terarah dapat menghentikan penurunan keanekaragaman hayati,” kata penulis utama Wei Liu, seorang peneliti di Institut Ilmu Lingkungan Nanjing, dalam sebuah pernyataan. rilis berita“Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pemantauan berkelanjutan dan strategi pemulihan lahan basah yang lebih efektif untuk memastikan perlindungan jangka panjang terhadap keanekaragaman hayati burung di YRB.” 

Penelitian ini menggarisbawahi peran penting program pemulihan ekologi skala besar dalam membalikkan hilangnya keanekaragaman hayati. Namun, penelitian ini juga menekankan kebutuhan mendesak akan strategi konservasi yang lebih terfokus, terutama di daerah lahan basah yang rentan dan terdampak degradasi. 

Sebagai salah satu daerah dengan keanekaragaman hayati terpenting di dunia, Cekungan Sungai Yangtze menghadapi tekanan signifikan akibat degradasi habitat, perubahan iklim, dan aktivitas manusia. Upaya konservasi di wilayah tersebut sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekologi dan layanan vital yang disediakan ekosistem. 

Studi ini menganjurkan fokus baru pada konservasi lahan basah, yang menunjukkan bahwa pemulihan ekologi strategis dapat menghasilkan keuntungan signifikan dalam keanekaragaman hayati. Studi ini menawarkan model bagi wilayah lain yang mengalami tantangan lingkungan serupa, yang menunjukkan bagaimana upaya yang terarah dapat meningkatkan keanekaragaman hayati dan melindungi layanan ekosistem yang penting. 

Dengan memprioritaskan pemulihan habitat — khususnya di lahan basah — temuan ini menghadirkan peluang yang menjanjikan untuk memulihkan keseimbangan di YRB dan zona ekologi penting lainnya di seluruh dunia.