Sebuah tim dari Rice University dan kolaboratornya mengungkap asal usul anorthosit tipe masif, menghubungkan formasi batuan kuno ini dengan proses subduksi awal Bumi dan dinamika termal.
Para peneliti yang dipimpin oleh Rice University telah membuat kemajuan signifikan dalam memecahkan salah satu misteri geologi yang abadi – asal usul anorthosit tipe masif. Formasi batuan yang penuh teka-teki ini, kaya akan feldspar plagioklas, sebagian besar terbentuk selama Eon Proterozoikum Bumi dan telah lama membingungkan para ilmuwan karena teori yang bertentangan tentang penciptaannya.
Sebuah studi inovatif, diterbitkan dalam Science Advances, menyelidiki hubungan antara evolusi mantel dan kerak bumi, memberikan perspektif baru mengenai kekuatan tektonik awal yang membentuk planet kita. Temuan ini menawarkan jalan baru untuk mengeksplorasi kapan lempeng tektonik dimulai, dinamika zona subduksi kuno, dan perkembangan kerak bumi selama miliaran tahun.
Dipimpin oleh Duncan Keller dan Cin-Ty Lee dari Rice University, tim peneliti fokus mempelajari anorthosit Marcy dan Morin, contoh menonjol dari orogen Grenville di Amerika Utara yang berumur sekitar 1.1 miliar tahun. Dengan memeriksa isotop boron, oksigen, neodymium dan strontium dalam batuan ini dan melakukan pemodelan petrogenetik, tim memecahkan petunjuk penting tentang pembentukannya.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa anorthosit raksasa ini kemungkinan besar berasal dari pencairan ekstensif kerak samudera yang tersubduksi di bawah batas benua yang konvergen,” kata Keller, peneliti pascadoktoral di Rice University, dalam sebuah penelitian. rilis berita. “Karena suhu mantel di masa lalu lebih panas, proses ini secara langsung menghubungkan pembentukan anorthosit tipe masif dengan evolusi termal dan tektonik Bumi.”
Studi ini, didukung oleh NASA dan US National Science Foundation, secara unik menggabungkan metode klasik dengan penerapan inovatif analisis isotop boron untuk memahami anorthosit tipe masif. Penelitian menunjukkan bahwa formasi batuan ini muncul dari proses subduksi yang sangat panas yang terjadi miliaran tahun lalu. Pengungkapan signifikan ini meningkatkan pemahaman kita tentang formasi batuan purba dan perannya dalam mencatat evolusi fisik bumi.
“Penelitian ini meningkatkan pemahaman kita tentang formasi batuan purba dan menyoroti implikasi yang lebih luas terhadap sejarah tektonik dan termal bumi,” tambah Lee, Profesor Geologi Harry Carothers Wiess di Rice University.
Upaya kolaboratif ini juga melibatkan kontributor dari institusi seperti Colgate University, Woods Hole Oceanographic Institution, American Museum of Natural History, Washington State University dan Lamont-Doherty Earth Observatory di Columbia University.
Dengan memperluas pengetahuan kita tentang asal usul formasi anorthosite masif ini, penelitian ini tidak hanya menyelesaikan perdebatan geologis yang sudah berlangsung lama namun juga membuka jalur interdisipliner baru untuk mengeksplorasi sejarah awal bumi dan proses geologi dinamisnya.